Pentingnya Guru Membuat Tabel Karakteristik Siswa
Mengenal karakter siswa adalah
hal yang harus dilakukan oleh guru. Mengingat, siswa merupakan bagian
terpenting bagi siswa. Tanpa adanya siswa, berarti tidak ada yang perlu didik. Namun,
dengan adanya siswa, justeru menuntut guru untuk mampu mendidiknya. Apakah mendidik
siswa itu sulit? Jujur, bisa saya katakan kalau mendidik itu sangatlah sulit. Apalagi
mengingat; karakter siswa berbeda, anak orang lain, dan emosional siswa tidak
stabil. Jadi, apa kalian mau jadi guru?
image:pixabay.com |
Sebenarnya, tidak ada salahnya
jadi guru. Jusetru dengan menjadi guru merupakan ladang profesi untuk melatih
diri dalam mendidik. Kelak, jika kalian berumah tangga, maka Insya Allah,
kepandaian dalam mendidik siswa juga bisa diterapkan ke anak nanti. Walau pada
dasarnya, tehnik yang digunakan pasti ada perbedaannya. Menjadi guru, juga
membuat kalian bisa belajar artinya bersabar. Dan, wow, masih banyak lainnya. Tapi,
saya rasa, kalian sudah paham apa yang saya maksud.
Berikutnya, di sini saya akan
bercerita tentang pengalaman saya dalam mengajar. Di mana, ceritanya ini
dimulai dari hari Sabtu kemarin (25/11). Ini bukan pertama kali saya harus
marah di kelas ini. Kelas 7 tapi mulai memunculkan karakter yang menurut saya
sudah tidak baik. Wajarkah? Seusia anak SMP sangatlah wajar. Sebab, di masa ini
adalah tantangan bagi guru karena masa peralihan di mana siswa mengalami yang
namanya masa anak-anak menuju pra remaja bahkan bisa dikatakn remaja. Banyak hal
yang sebenarnya tidak baik mereka sukai. Maka dari itu, masa SMP ini guru
dituntut untuk exstra perhatian kepada siswanya.
Bagaimana cara saya memperhatikan
siswa masa SMP ini? Jujur, saya belum terlalu pandai dalam menangani semacam
ini. Karena tipe saya adalah berkata jujur. Jika ada anak yang saya tidak
sukai, maka saya akan mengatakan hal itu. Di depan kelas. Makanya, seperti
biasa, kadang kalau sebelum berdoa pulang sekolah, saya memberikan celotehan yang
kadang bisa dikatakan menyanyat hati. Tapi, inilah saya. Saya ingin mengatakan
hal yang sebenarnya pada siswa tersebut, bahwa karakternya seperti ini.
Apakah mereka akan membenci saya?
Saya tidak terlalu mempedulikan hal ini. Bahkan saya mengatakan kepada siswa
bahwa mereka boleh membenci saya, atau katakan apa yang mereka tidak suka dari
saya secara langsung. Namun, saya selalu mengarahkan mereka bahwa saya tidak
pernah membenci siswa saya sendiri. Yang pastinya, saya melakukan hal ini demi
kebaikan mereka. Jadi, walau pada dasarnya saya sedikit ‘kasar’, tapi saya
selalu memfokuskan niat saya untuk memperbaiki mereka. Apa reaksi mereka? Saya belum
berani mengatakan tentang reaksi mereka. Yang pasti, jika di saya, mereka lebih
memperhatikan perilaku mereka. Walau itu mungkin saja sesaat. Ya, tidak apa-apa
menurut saya. Semua butuh proses.
Baiklah, mungkin ini terlalu jauh
dari judul yang saya buat. Menarik lagi ke masalah hari Sabtu kemarin. Secara
diam-diam, saya menyiapkan secarik kertas untuk menuliskan sebuah tabel
karakterisitik ke salahsatu siswa saya. Ini sebenarnya merupakan cara kesekian
kali saya untuk mencari benang merah dari karakter siswa tersebut. Sebab, salah
satu siswa ini memiliki catatan kurang baik di semua guru. Dan berikut hasil
yang bisa saya baca dari karakter siswa tersebut. Dan, saya menyebutkan bahwa
metode ini adalah Tabel Karkteristik.
Sering keluar, tidak mau mengerjakan tugas (lebih ke arah malas), menyuruh teman mengerjakan tugasnya, cuek atau tidak peduli, susah diberikan nasihat, dan dapat mempengaruhi temannya.
Demikian yang bisa saya tuliskan
di Tabel Karakter terhadap salah satu siswa saya. Tujuan saya membuat ini
semata-mata karena beberapa perlakukan yang pernah saya dan guru BP/BK terapkan
tidak mempan. Jadi, hasil yang saya tulis ini akan saya cocok kan dengan guru
lainnya. Dan apa hasilnya? Ternyata memang benar bahwa apa yang saya tulis itu
benar apa adanya.
Bagaimana tindakan saya
selanjutnya? Saya belum berbuat apa-apa. Jujur, di awal mengenal siswa ini saya
sudah was-was terhadapnya, bahkan pernah saya berencana untuk mengajaknya
mengobrol tentang karakter yang sering guru lain temukan, tapi itu selalu
gagal. Di sini, posisi saya bukan mengambil alih tugas dari guru BP/BK. Ini memang
di antara saya dan guru BP/BK memiliki hak yang sama untuk meluruskan siswa yang
memang memiliki karakter yang belum baik. Saya sering bersama-sama untuk
mengatasi siswa bermasalah.
Lalu apa intinya postingan ini? Intinya adalah, guru juga harus membuat Tabel Karakter terhadap semua siswa.
Mungkin, hanya beberapa siswa yang memang sulit untuk diatur. Jika sudah ada tabel
karakter ini, maka guru segera berdiskusi dengan guru BP/BK. Ini semata supaya
lebih cepat menyelesaikan masalah.
Baiklah. Saya rasa ini cukup
panjang. Pada intinya, tidak ada anak yang tidak baik. Tapi mungkin, ada hal
lain yang belum guru pahami tentang mereka. Jadi, sebagai guru yang baik,
alangkah lebih baiknya berusaha mengenal siswa lebih dekat. Berusahalah menjadi
guru yang nyaman untuk siswa. Saya percaya, setiap guru memiliki caranya
tersendiri. Jadi, ayo saling berbagi. Bukankah itu lebih seru lagi? Saya tutup.
Salam hangat.
Pentingnya Guru Membuat Tabel Karakteristik Siswa
Reviewed by CerGur
on
Minggu, November 26, 2017
Rating: 5